9.10.2007

OUT oleh Natsuo Kirino


OUT ini menceritakan soal kehidupan para ibu rumah tangga yang terpaksa kerja shift malam di pabrik pengkotakkan makanan dengan jadwal harian yang gitu-gitu aja dan rumah tangga yang nggak bisa dibilang rukun dan berbahagia. Hingga suatu malam sebelum berangkat ke pabrik, Yayoi Yamamoto gelap mata mencekik suaminya yang akhir-akhir ini gila judi, terobsesi sama hostes di suatu klub, dan melakukan tindak kekerasan terhadap istrinya. Bingung mau diapakan mayat suaminya, Yayoi minta pertolongan pada teman kerjanya, Masako, sehingga disimpulkan lah bahwa mayat sang suami akan dipotong-potong (terinspirasi sama daging2 yang mereka masukin ke kotak makanan waktu kerja di pabrik). Kerjaan ini dibantu sama satu temen kerja lagi yang bernama Yoshie, alasan mengapa dia mau bantuin......DUIT. Bukannya mata duitan, abis bener2 udah kepepet dan di bawah todongan anaknya yang pengen ikutan wisata sekolah. tadinya kerjaan nekad itu cuma mau mereka lakukan ber2 aja (Yayoi disuruh pulang ke rumah untuk bikin alibi), tapi ternyata..eh..ternyata...temen kerja yang satu lagi, Kuniko, entah beruntung atau tidak beruntung, tiba2 mengunjungi rumah Masako yang dijadiin tempat pemotongan. Ujung-ujungnya....terlibatlah Kuniko..lagi-lagi karena alasan.. DUIT. Tapi yang ini bukan kepepet, emang matre aja.
Anyway...setelah mereka mengira bisa lolos dari tuduhan pembunuhan karena polisi menduga pelakunya adalah pemilik klub yang sering dikunjungi Yayoi, nggak taunya....pemilik klub itu berniat balas dendam pada pelaku pembunuhan sebenarnya karena telah menghancurkan keberlangsungan klubnya.

Proses pencarian, kucing-kucingan, intrik, tipu daya, dan pendalaman karakter di buku ini ..asli...menarik sekali. Waktu baca resensi soal buku ini saya diperingatkan untuk memiliki kesabaran ekstra, karena alur cerita buku ini yang sangat detail dan lambat seperti khasnya pengarang-pengarang jepang, tapi begitu saya mulai membaca buku ini, saya nggak merasakan tuh apa yang dibilang sama resensi tadi, sebaliknya saya malah jadi terbenam dalam kehidupan tokoh2nya dan cenderung penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Natsuo Kirino berhasil membuat saya kesel setengah mati pada sosok Kuniko yang mata duitan dan boros abis, dia berhasil membuat saya mengasihani sosok Yoshie yang hidupnya cuma muter-muter di kerja malam, ngurusin mertua yang udah lumpuh, dan nerima perlakuan anak2nya yang nggak berbakti. bahkan...saya jadi kasian pada hampir semua tokoh-tokoh utama dan pemeran pembantu di buku ini, kecuali pada tokoh antagonisnya yang sampe sekarang saya nggak ngerti kenapa ada manusia punya pandangan hidup kaya gitu, but..it's just me. Justru yang ingin saya peringatkan sebelum membaca buku ini adalah...siap-siaplah membayangkan adegan sadis dan nggak beradab. Urut dada aja.

No comments: